Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

 

Tuesday, February 26, 2008

B.A.B yiuu!

Tulisan ini sebenarnya akan menggunakan judul yang lain. Tapi sayang, sampai tulisan ini dipostingkan rekan yang dimintai tolong untuk mencarikan bahasa Inggrisnya B.A.B belum juga memberi kabar.

Pembaca yang budiman dan watiman (kenal wati kan? kaka si budi di buku pelajaran SD dulu), Ada ritual pagi hari yang tak bisa saya tinggalkan sejak kecil. Yaitu B.A.B alias Buang Air Besar aka Buang Hajat. Sesibuk atau semepet apapun waktu yang tersedia. Urusan penyaluran aspirasi ini harus dilaksanakan. Kerja biologis dalam tubuh saya sepertinya sudah terjadwalkan untuk mengerjakan prosesi ini.

Saya pernah membaca sebuah biografi Bung Karno yang ditulis oleh Mas Guntur Sukarno Putra. Ia menceritakan kebiasaan Bung Karno yang membawa koran ketika melaksanakan tugas suci B.A.B, terkadang Bung Karno juga setelah B.A.B langsung bergegas mengambil pena dan kertas untuk menuliskan hasil renungannya di Kamar Khusus itu.

Rieke Diah Pitaloka, pemeran Oneng, istri Bajuri si Tukang Bajaj bahkan menulis sebuah kumpulan puisi yang berjudul Renungan Kloset. Dari judulnya bisa ditebak bahwa tulisan ini erat kaitannya dengan WC.

Dosen saya pernah bercerita tentang hubungan antara awet muda dan ritual B.A.B. Katanya, kalau B.A.B kita dipenuhi dengan adegan kekerasan (paham maksud saya kan?) maka otot-otot wajah kita akan lebih banyak berkontraksi yang akan menyebabkan kita cepat tua. Sebaliknya jika ritual B.A.B dijalankan dengan damai maka wajah kita akan mengalami relaksasi yang cukup untuk meremajakan kulit alias menjalankan fungsi anti aging. Benarkah pendapat dosen saya itu? Mene ketehe!

Tapi menurut saya yang paling penting dari B.A.B bagi saya adalah hikmah dari pelajaran yang diberikan Tuhan. B.A.B tanpa tedeng aling-aling mengajarkan kita tentang 2 hal yaitu pelajaran bersyukur dan pelajaran ikhlas. Kok bisa? Ya… bisalah disini apa sih yang tidak bisa.

Ok, kita langsung saja ya!

Pertama Keikhlasan. Untuk urusan keikhlasan rasanya tak perlu diulangi lagi disini. Sebab kita sudah sering mendengar ulasannya. Tapi kalau anda belum paham juga. Maka, saya ingin ngasih kata kuncinya saja. “Orang B.A.B tidak pernah ngungkit-ngungkit lagi apa yang dilakukan di ruang privasi yang kecil itu, maksudnya kalau mau beramal jangan diungkit-ungkit gituloh, mbok yauw diikhlasin saja! “ Paham ?

Kedua Bersyukur. Lebih jelas lagi B.E.R.S.Y.U.K.U.R. Kok Bersyukur? Ya, iyalah… Coba bayangkan kalau suatu hari organ-organ untuk mengeluarkan kotoran anda bermasalah. Pasti anda akan pusing 12 keliling. Bisa jadi anda harus mengeluarkan biaya bahkan mungkin sampai harus menjalani operasi. Coba ambil kalkulator terus hitung berapa estimasi anggarannya. Syukur kalo punya tabungan kesehatan kalo ga’?. Makanya ente kudu bersyukur. Wong, Guru teman saya saja gara-gara hanya menahan kentut sampai harus opname beberapa hari di RS. Jadi kita harus bersyukur ya minimal dengan berdoa ketika masuk dan keluar WC. Apa? Belum hapal doanya? He… He nanti kita cari sama-sama ya! Saya juga belum hapal.

Btw, anda tahu gak bahasa inggrisnya B.A.B? teman saya belum ngabarin nih.[]

Labels:

Baca lanjutannya !